JIMA MEWAJIBKAN MANDI WALAU PAKAI KONDOM


JIMA (BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI) MEWAJIBKAN MANDI WALAU TIDAK KELUAR MANI

Imam Nawawi Rahimahulla berkata:

اعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ مُجْتَمِعَةٌ الْآنَ عَلَى وُجُوبِ الْغُسْلِ بِالْجِمَاعِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ إِنْزَالٌ وَعَلَى وُجُوبِهِ بِالْإِنْزَالِ

Ketahuilah bahwasanya Ummat Islam sekarang bersepakat akan wajibnya mandi dengan sebab jima (memasukan zakar) walaupun dengan jima itu tidak mengeluarkan air mani, dan juga wajib mandi karena keluar mani (walau tidak melakukan jima)

]النووي، شرح النووي على مسلم، ٣٦/٤[

Sumber

Syarah Nawawi ala Muslim juz 4 hal 36

JIMA MEMAKAI KONDOM ATAU VIBRATOR DAN JIMA DENGAN HEWAN MEWAJIBKAN MANDI

Imam Nawawi Rahimahullah berkata:

وَلَوْ لَفَّ عَلَى ذَكَرِهِ خِرْقَةً وَأَوْلَجَهُ فِي فَرْجِ امْرَأَةٍ فَفِيهِ ثلاثه اوجه لاصحابنا

Apabila zakar dibungkus dengan potongan kain (kondom) kemudian memasukkannya ke dalam vagina maka dalam hal ini terdapat tiga pendapat di kalangan sahabat-sahabat kami:

الصحيح مِنْهَا وَالْمَشْهُورُ أَنَّهُ يَجِبُ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ وَالثَّانِي لايجب لِأَنَّهُ أَوْلَجَ فِي خِرْقَةٍ وَالثَّالِثُ إِنْ كَانَتِ الْخِرْقَةُ غَلِيظَةً تَمْنَعُ وُصُولَ اللَّذَّةِ وَالرُّطُوبَةِ لَمْ يجب الغسل والاوجب وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Pendapat yang shahih dan masyhur adalah wajib baginya mandi.

Pendapat kedua: Tidak wajib; karena ia memasukkan zakarnya dibungkus atau dibalut dengan potongan kain (kondom).

Pendapat ketiga: Apabila sobekan kain (kondom) itu tebal, sehingga tidak merasakan kelezatan dan vagina juga tidak basah, maka tidak diwajibkan mandi. Namun, jika sebaliknya, maka diwajibkan untuk mandi.

وَلَوِ اسْتَدْخَلَتِ الْمَرْأَةُ ذَكَرَ بَهِيمَةٍ وَجَبَ عَلَيْهَا الْغُسْلُ وَلَوِ اسْتَدْخَلَتْ ذَكَرًا مَقْطُوعًا فَوَجْهَانِ أَصَحُّهُمَا يَجِبُ عَلَيْهَا الْغُسْلُ

Seandainya, jika seorang wanita memasukkan zakar hewan ke dalam vaginanya, maka ia wajib mandi, dan jika ia memasukkan zakar yang terpotong (vibrator), maka dalam hal itu terdapat dua pendapat, dan pendapat yang paling shahih adalah wajib baginya mandi.

]النووي، شرح النووي على مسلم، ٤١/٤[

Sumber

Kitab Syarah Nawawi ala Muslim juz 3 hal 41

0 Komentar

Posting Komentar