Siapakah yang lebih utama, para nabi atau malaikat.?

Fatawa Khalili: Siapakah yang lebih utama, para nabi atau malaikat.?

سئل: هل الأفضل الأنبياء أو الملائكة؟

(Ditanya): Siapakah yang lebih utama, para nabi atau malaikat?

أجاب: اعلم أن المسألة فيها ثلاث مذاهب: مذهب الأشاعرة أن الأنبياء أفضل من الملائكة، ولم يفصلوا، وذهب جمهور المعتزلة وبعض أصحابنا إلى تفضيل الملائكة على الأنبياء عليهم الصلاة والسلام؛ أي غير نبينا - صلى الله عليه وسلم - فقد نقل الرازي الإجماع على أنه أفضل الخلق حتى عند المعتزلة، وبه تعلم خطأ الزمخشري في التقسيم حتى لمحمد - صلى الله عليه وسلم - ومذهب الماتريدية التفصيل، وهو المرتضى عند المتأخرين، وهو أن خواص بني آدم وهم الأنبياء أفضل من خواص الملائكة، وخواص الملائكة كرسلهم أفضل من عوام البشر، وهم غير الأنبياء، كأبي بكر وعمر رضى الله عنهما، وعوام البشر أفضل من عوام الملائكة، وبعض هؤلاء الأصناف يفضل بعضا، إذا علمت ذلك علمت معنى قوله تعالى {ولقد كرمنا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم على كثير ممن خلقنا تفضيلا} وهو أن يقال: عوام بني آدم أفضل على الكثير من الخلق، وأما القليل وهو مفهوم الكثير وهو الملائكة، فيقال فيه تفصيل وهو أن خواص البشر مفضلون عليهم وخواص الملائكة مفضلون على عوام البشر، وهو محل مفهوم القلة التي فهمت من الآية الشريفة، والله تعالى أعلم


(Dijawab): Ketahuilah bahwa masalah ini memiliki tiga pendapat:

  1. Pendapat Asy'ariyah: Para nabi lebih utama dibandingkan malaikat, tanpa membedakan.
  2. Pendapat mayoritas Mu'tazilah dan sebagian ulama Asy'ariyah: Malaikat lebih utama dibandingkan para nabi, kecuali Nabi kita Muhammad ﷺ. Imam Ar-Razi menyebutkan adanya ijmak bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah makhluk terbaik, bahkan menurut Mu'tazilah. Dengan demikian, kekeliruan Zamakhsyari terlihat dalam pembagiannya yang juga memasukkan Nabi Muhammad ﷺ.
  3. Pendapat Maturidiyah (pendapat yang diridai oleh ulama muta’akhirin):
    • Orang-orang istimewa dari kalangan manusia, yaitu para nabi, lebih utama dibandingkan orang-orang istimewa dari kalangan malaikat, seperti para rasul malaikat.
    • Orang-orang istimewa dari kalangan malaikat lebih utama dibandingkan manusia biasa, yaitu selain nabi, seperti Abu Bakar dan Umar رضي الله عنهما.
    • Manusia biasa lebih utama dibandingkan malaikat biasa.

Dan sebagian kelompok ini memiliki keutamaan satu atas yang lain.

Jika hal ini dipahami, maka dapat dipahami pula makna firman Allah Ta'ala:

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka secara khusus atas banyak dari makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra: 70).

Penjelasannya adalah: manusia biasa lebih utama dibandingkan banyak makhluk lainnya. Adapun makhluk yang sedikit, yang dipahami sebagai malaikat, memerlukan perincian:

  • Orang-orang istimewa dari kalangan manusia (para nabi) lebih utama dibandingkan malaikat.
  • Orang-orang istimewa dari kalangan malaikat lebih utama dibandingkan manusia biasa, sesuai pemahaman "yang sedikit" dalam ayat tersebut.

Allah Ta'ala lebih mengetahui.

0 Komentar

Posting Komentar